Friday, June 8, 2012

Niagara Hotel & Resort

Niagara Hotel & Resort merupakan hotel yang terletak di bukit pinggiran Danau Toba, lebih tepatnya Parapat. Yang membuat hotel ini istimewa adalah, pemandangan elok Danau Toba yang bisa dilihat langsung dari hotel. Dengan sudut pandang lebih tinggi, melihat Danau Toba dari bukit ini pasti juga membuat Danau Toba terasa semakin indah. 
Hotel ini menyediakan 200 kamar deluxe dan suite yang bisa memanjakan anda, sehingga liburan anda pun lebih terasa. Selalin itu, Niagara Hotel & Resort ini juga menyedikan dua restoran, jacuzzi, taman bermain, kebun binatang mini, wisata agraris, dan sebagainya.
Untuk informasi lebih lanjut lagi, anda bisa mengunjungi website Niagara Hotel & Resort => http://www.niagaralaketoba.com/

»»  READMORE...

Thursday, June 7, 2012

Danau Toba

Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Merupakan daerah tujuan wisata yang paling utama di Sumatera Utara, khususnya daerah Toba Samosir.
Menurut catatan sejarah, danau toba terbentuk dari sebuah letusan gunung berapi purba yang meledak sekitar 75.000 tahun yang lalu, yang pada saat terjadinya letusan disebutkan sebagai letusan gunung terbesar dan terdahsyat yang pernah ada di bumi ini. Debu vulkanik dari letusan ini menutupi hampir separuh bumi. Letusan ini dikatakan telah merubah iklim dunia dan turut berperan sebagai penyebab terjadinya jaman es.

Sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia, Danau Toba tentu saja sudah dikenal hampir di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena Danau Toba memiliki panorama yang indah yang mampu memikat hati dan mengundang decak kagum para wisatawan yang mengunjunginya.
Untuk fotonya guys, saya promosiin foto sendiri aja. Diambil dengan menggunakan kamera handphone SE W830i pada tahun 2007 kemarin.
Sudah banyak wisatawan yang datang kemari baik domestik maupun asing. Saat ini, tipe wisatawan yang banyak datang ke Danau Toba adalah backpacker tourist. Selain itu, setiap tahun selalu ada kunjungan wisata dari Belanda. Selain itu, ada juga acara tahunan yang menjadi atraksi disekitar Danau Toba, yakni Pesta Danau Toba. Acara ini diadakan biasanya selama seminggu penuh.

Danau Toba Lebih Indah Dibandingkan Danau Swiss
Sekjen Dewan Gereja Asia, DR Prawate Khid-Arn (2010) mengatakan, Danau Toba di Sumatera Utara lebih menarik dan indah dibandingkan dengan danau yang ada di Swiss.
Prawate juga menambahkan bahwa Danau Toba tidak hanya dikenal sebagai objek wisata yang menarik, melainkan juga salah satu dari beberapa 'keajaiban' dunia yang banyak dikunjungi wisatawan.Seiring dengan itu, katanya, kawasan Danau Toba perlu dipertahankan keindahannya, sehingga tidak tercemar oleh perbuatan manusia yang tidak mendukung program pelestarian lingkungan.
Program penghijauan yang diikuti Prawate tidak lain untuk melestarikan Danau Toba, dan agar Sibaganding tidak longsor, sehingga kawasan objek wisata tersebut tetap lestari dan terkenal sepanjang masa. Keindahan atau kelestarian Danau Toba jelas tidak hanya dinikmati warga lokal, melainkan juga oleh para wisatawan, serta para generasi muda dimasa mendatang.
Pelestarian lingkungan hidup bukan hanya tanggungjawab suatu negara, melainkan juga segenap masyarakat juga wisatawan.

Berharap "Belanda Goreng" Kembali ke Tuktuk
Jika ingin tahu betapa ramainya kunjungan turis asing ke Danau Toba sebelum tahun 1997, datanglah ke Tuktuk Siadong, sebuah tanjung kecil di Pulau Samosir, yang menjadi desa wisata pinggir danau Tuktuk dulu mirip kampung bule. Sekarang, meski tak seramai dulu, beberapa bule masih dapat dijumpai di sana.
Hanya saja, sekarang bule- bule backpacker yang lebih sering datang ke Tuktuk. Selain mereka, memang masih ada kelompok turis asing tradisional dari Eropa yang hampir setiap tahun datang ke Danau Toba ketika di negerinya dilanda musim dingin. Namun, jumlahnya tak seberapa.
Tuktuk dapat dicapai dengan menggunakan perahu-perahu kayu bertingkat dua yang bisa memuat sekitar 100 penumpang dari Parapat, Sumatera Utara. Perahu ini hanya bisa mengangkut orang, sesekali digunakan mengangkut sepeda motor. Perahu akan langsung merapat ke dermaga yang biasa dimiliki hotel-hotel besar di Tuktuk.
Bila menyeberang dengan mobil, harus menggunakan kapal motor atau feri dari Ajibata, sekitar 2 kilometer dari dermaga perahu kayu Parapat. Feri dari Ajibata tak langsung ke Tuktuk, tetapi harus ke Tomok. Dari Tomok, perjalanan dilanjutkan menuju Tuktuk. Jaraknya sekitar 5 kilometer.
Memasuki Tuktuk, puluhan penginapan dan rumah makan berjejer di sisi jalan. Selain itu, terdapat tempat penyewaan sepeda dan sepeda motor, serta kios buku, yang bisa disewa atau ditukar dengan buku lain. Beberapa bar dan tempat bermain biliar juga ada di Tuktuk. Tempat-tempat tersebut selalu menyediakan jasa internet.
Penginapan besar atau hotel berbintang di Tuktuk biasanya terletak persis di pinggir danau. Selain dermaga untuk perahu kayu, penginapan-penginapan itu juga punya satu kawasan sendiri, tempat tamu bermain di pinggir danau. Tempat tersebut biasa disebut pantai. Di lokasi pantai hotel itu turis dapat menikmati danau dengan kano, jet ski, sepeda air, dan tentu saja mandi sepuasnya di Danau Toba.
Penginapan lain berbentuk home stay dan biasanya terletak di pinggir danau. Home stay lebih digemari backpacker dari seluruh penjuru dunia yang datang ke Danau Toba. Selain murah, suasana rumahan membuat backpacker betah tinggal di pinggir danau hingga dua bulan.
Bukalah buku panduan backpacker, seperti Lonely Planet, edisi Indonesia. Di halaman tentang Danau Toba, dengan mudah ditemukan panduan mengenai home stay, fasilitas hingga tarifnya per malam. Lonely Planet atau buku panduan backpacker lainnya disusun berdasarkan pengalaman dari mulut ke mulut backpacker yang berkunjung ke satu tempat wisata. Alhasil, informasi, seperti banyaknya kasus pencurian atau kriminal, bisa saja dengan mudah tertulis di situ.
Bulan (2010) punya pengalaman dengan seorang backpacker yang kesulitan membayar uang penginapan, tetapi berjanji akan membayarnya di kemudian hari. Bulan pun tak keberatan. Si backpacker ternyata merasa berutang budi kepada Bulan. Maka, di setiap tempat yang dia kunjungi, dia selalu menginformasikan penginapan milik Bulan kepada backpacker lainnya.
 Saking luar biasanya panorama ini, Pangeran Bernard dari Belanda mengizinkan namanya dipakai ”menjual” Danau Toba. ”Juallah nama saya untuk danau ini. Saya tak dapat melukiskan betapa indahnya Danau Toba,” puji sang pangeran saat berkunjung ke Toba tahun 1996.

Kebudayaan Batak
Suku Batak merupakan suku yang berada di Sumatera Utara dan sudah terkenal ke berbagai penjuru negri. Suku Batak masih terbagi lagi ke dalam beberapa bagian seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, dan masih banyak lagi. Merupakan suku yang tinggal di dekat Danau Toba, sehingga memberikan warna lain bagi Danau Toba selain keindahan alamnya.
Ada banyak yang menarik dalam budaya batak, yakni Tari Tor-tor, alat musik tradisional Gondang, rumah adat Rumah Bolon, dan masih banyak lagi berbagai kebudayaan yang dimiliki Suku Batak. Kita juga bisa menemukan peninggalan jaman purba sarkofagus, yakni kumpulan kursi-kursi dan meja yang terbuat dari Batu.

Leo (2010) mengatakan, salah satu yang sekarang digagas, karena turis asing juga tak hanya menikmati keindahan Danau Toba saja, adalah menampilkan seni budaya Batak, seperti tari dan teater. Singga sekarang pemerintah sedang mencoba merevitalisasi seni budaya Batak agar bisa jadi salah satu atraksi yang  menarik bagi turis asing.
»»  READMORE...

Blog Description

salam kenal, nama saya Jakob Oetama Manurung. Saya kuliah di Universitas Udayana jurusan D4 Pariwisata. Dilihat dari nama juga udah ketahuan kalo saya orang batak.. Ya, asal saya dari Toba Samosir, lebih tepatnya Porsea. Bagi anda yang diluar Sumatera Utara, Toba Samosir itu bukan Pulau Samosir (banyak yang salah paham soalnya).
Baiklah, saya akan menjelaskan isi blog saya ini.
Kita mulai dari judul, "Under The Helios" yang berarti "Dibawah Sang Matahari" ini  saya ambil karena saya membuat artikel-artikel yang banyak dibicarakan. Cuma saya akan lebih banyak posting ke kuliner karena berhubungan sama fokus saya di kuliah. Kuliner saya posting banyak karena saat ini kuliner sedang naik daun dan sudah banyak peminatnya.
Sepertinya ini aja dulu sebagai garis besar blog ini,,
Terima kasih.. :D
»»  READMORE...

Saturday, June 12, 2010

KNVB

Maraknya Piala Dunia 2010 membuat semua orang menjadi satu dalam sepakbola. Nah, saya akan menjelaskan sedikit tentang tim Oranje, Belanda.
Lambang Belanda adalah seekor singa yang berwarna oranye dengan tulisan KNVB (Koninklijke Nederlandse Voetbalbond), yang artinya Asosiasi Kerajaan Sepakbola Belanda.
Belanda merupakan tim favorit saya karena permainan Total Football-nya yang khas. Strategi Total Football menerapkan dimana semua pemain bisa menyerang serta bertahan tidak termasuk kiper. Strategi ini terkenal pada saat masa bermainnya Johan Cruyff dkk pada Piala Dunia 1978 dan 1982. Namun mereka kandas di partai final dan hanya mendapatkan gelar runner-up. Belanda dikalahkan oleh Argentina pada tahun 1978 di partai final dengan skor 3-1 setelah babak tambahan dan Jerman Barat pada tahun 1982 dengan skor 2-1. Sejak saat itu, Belanda tidak pernah lagi bisa berjalan sejauh final meskipun mendapat gelar juara UEFA pada tahun 1988. Sehingga banyak orang yang meragukan Belanda bisa juara. Namun tidak bagi saya, karena saya yakin sekaranglah saatnya bagi Belanda untuk menjadi juara setelah 32 tahun penantian. Hal ini dibuktikan dengan mulusnya perjalanan Tim Oranye pada saat babak kualifikasi Piala Dunia.
Saat ini Belanda tergabung dalam Grup E bersama Denmark, Kamerun, dan Jepang.

Perjalanan ke Afrika Selatan
Sangat menakjubkan bagi Belanda karena mereka mengemas 9 kemenangan dari 8 pertandingan. Saat ini Belanda dilatih oleh Bert VAN MARWIJK, seorang mantan pelatih Feyenoord.
Skuad yang bermain juga merupakan pemain-pemain bertalenta tinggi seperti Robin VAN PERSIE, Rafael VAN DER VAART, Wesley SNEIJDER, Klaas Jan HUNTELAAR, dan masih banyak lagi. Naas bagi Belanda harus kehilangan salah satu pemain hebat seperti Arjen ROBBEN karena cedera yang dialami pada saat pertandingan persahabatan melawan Hungaria. Cedera yang dialami Robben sangat tidak tepat, karena Robben cedera tepat sebelum Piala Dunia 2010 bergulir.

Apa yang mereka katakan?
"Kami punya misi: Misi itu adalah menjadi juara dunia" Frank De Boer, Asisten Pelatih.

Susunan Pemain
KIPER
* 1 Maarten STEKELENBURG
* 16 Michel VORM
* 22 Sander BOSCHKER

PEMAIN BERTAHAN
* 2 Gregory VAN DER WIEL
* 3 John HEITINGA
* 4 Joris MATHIJSEN
* 5 Giovanni VAN BRONCKHORST
* 12 Khalid BOULAHROUZ
* 13 Andre OOIJER
* 15 Edson BRAAFHEID

PEMAIN TENGAH
* 6 Mark VAN BOMMEL
* 8 Nigel DE JONG
* 10 Wesley SNEIJDER
* 14 Demy DE ZEEUW
* 18 Stijn SCHAARS
* 20 Ibrahim AFELLAY
* 23 Rafael VAN DER VAART

PENYERANG
* 7 Dirk KUYT
* 9 Robin VAN PERSIE
* 11 Arjen ROBBEN
* 17 Eljero ELIA
* 19 Ryan BABEL
* 21 Klaas Jan HUNTELAAR

PELATIH
* Bert VAN MARWIJK
»»  READMORE...

Belut Sawah di Warung Pak Sabar

Yogyakarta, KOMPAS.comBelut Pak Sabar itu letaknya menyempil di Kampung Dokaran, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, nama dan rasanya melintas batas kampung dan terdengar hingga ke kota.
Dari jalan kampung, warung itu tidak kelihatan. Pengunjung harus masuk kampung di Kelurahan Tamanan, dulu beberapa puluh meter untuk menemukan warung tersebut. Seperti rumah di kampung, bangunan warung itu sederhana saja. Dinding terbuat dari kayu dan atap tanpa plafon. Sore itu, kami datang ke warung tersebut. Suasana lebih mirip rumah nenek dalam dongeng kanak-kanak ketimbang warung.
Pemilik warung, Sabar (47) dan istrinya, Sri Umidah (45), menyambut kami dengan hangat dan menyilakan kami duduk di kursi-kursi kayu. Tidak lama kemudian, Sri menyodorkan dua gelas teh hangat. Ah, kami terkesan dengan kehangatan Sabar dan Sri. Warung itu tiba-tiba seperti sebuah rumah sendiri yang nyaman.
Ketika tiba waktu makan, Sri menyodorkan sepiring belut goreng, keripik tulang belut, sambal belut, lalapan, dan nasi hangat. Dalam hitungan menit, semua hidangan langsung tandas. Sambal belut buatan Sri lumayan nikmat. Daging belut yang lembut dan gurih berpadu pas dengan pedasnya cabai rawit.
Sambal itu dibuat dari campuran daging belut yang telah dihancurkan ditambah bawang putih, cabai rawit merah, kencur, dan daun jeruk purut. Dua bumbu terakhir membuat sambal ini terasa segar dan tidak bikin enek.
Goreng belutnya tidak kalah gurih. Aroma bawang putih dan kunyit masih terasa jejaknya di lidah. Goreng belut itu enak disantap dengan cocolan sambal belut. Sabar juga menyediakan sambal tomat, terasi, dan bawang.
Kita boleh memesan sambal atau goreng belut sesuai selera. Mau belut goreng setengah matang oke. Mau belut goreng garing, monggo. ”Tinggal bilang, nanti kami buatkan,” ujar Sabar yang juga ikut memasak menu belut.
Sabar hanya menggunakan belut yang diambil dari sawah. ”Saya tidak mau memakai belut hasil ternak. Rasanya tidak akan seenak belut sawah,” katanya. Memasak nya pun menggunakan tungku tanah berbahan bakar kayu. Alami kesannya.
Warung ini mendapat pasokan belut dari pengepul belut di Kulonprogo, dan Klaten. Dua kali seminggu, mereka mengirim belut hidup masing-masing sekitar 40 kilogram. Belut itu baru disiangi jika ada pesanan.
Selain belut, pada musim-musim tertentu, warung makan ini menyediakan hidangan ikan gabus. Seperti belut, ikan gabus itu juga diolah secara sederhana, yakni digoreng atau dibuat sambal penyet.

Boleh ketok pintu
Belut hidangan Pak Sabar membuat kangen orang yang pernah menikmatinya. Pelanggan, kata Sabar, kebanyakan justru datang jauh dari luar Kampung Dokaran. Ada yang dari Kota Yogyakarta, Sleman, Magelang, Tasikmalaya, bahkan Jakarta. ”Asal telepon dulu, jam berapa pun kami layani,” ujar Sabar.
Warung buka dari pukul 10.00 hingga 22.00. Namun, kata Sabar, pembeli dari daerah lain kadang datang di luar waktu buka warung. Suatu ketika ada pelanggan yang datang pukul 02.00 dini hari. Setelah makan, mereka nongkrong sampai subuh. ”Kalau tidak dilayani, saya kasihan. Mereka kan datang dari jauh. Ini juga risiko saya buka warung di rumah. Jam berapa saja, orang bisa mengetuk rumah,” katanya.
Para pelanggan yang datang tak kenal waktu. Namun, toh membawa rezeki, kata Sabar. Pasalnya, pelanggan model begini biasanya datang rombongan. Sekali datang, mereka bisa menghabiskan uang Rp 500.000.
Satu piring belut goreng atau sambal belut dipatok harga Rp 5.000. Gabus goreng dihargai Rp 4.500 per piring. ”Kebanyakan orang beli kiloan. Satu kilo belut dihargai sekitar Rp 50.000,” ujarnya.


Dari sawah turun ke warung
Sabar mulai jualan nasi belut tahun 1997. Awalnya, dia diajak temannya mencari belut di persawahan di sekitar Bantul tahun 1997. Dia mendapat tugas memasak belut hasil buruan. Ternyata masakan belut buatan sabar disukai teman-temannya. ”Katanya sambal belut saya enak,” ujar Sabar.

Sabar yang saat itu berjualan angkringan memasukkan belut sebagai lauk nasi kucing. Ini adalah nasi bungkus dalam porsi mini ditambah satu sendok lauk atau sambal. Hasilnya, nasi kucing dengan lauk belut banyak peminatnya. Dia sampai kewalahan memenuhi permintaan pelanggan.

Awal tahun 2000-an, dia memutuskan membuka warung nasi belut di depan rumahnya. Hingga empat tahun kemudian, warung nasi belutnya belum terlalu ramai. Saat itu dalam satu hari, Sabar paling hanya bisa menjual dua kilogram belut. Namun, kini Sabar rata-rata bisa menjual 15 kilogram belut dan belasan kilogram ikan gabus setiap hari.
»»  READMORE...