KOMPAS.com — Maraknya berbagai promosi tiket penerbangan yang menawarkan harga murah seolah memanjakan para penggila traveling untuk menengok keindahan negeri seberang. Salah satu tujuan yaitu Vietnam. Selain segudang pilihan keindahan lokasi wisata, Vietnam juga menawarkan liburan dengan anggaran relatif murah. Cukup dengan merogoh kocek sekitar Rp 3 juta per orang, kita sudah bisa menikmati suasana dan keindahan Vietnam selama sepekan.
Tiba di Kota Ho Chi Minh, cobalah singgah di Pham Ngu Lao. Kawasan yang berada di distrik 1 dari 16 urban distrik di Kota Ho Chi Minh adalah favorit bagi para backpacker. Di sini terdapat berbagai pilihan akomodasi dan tempat makan yang cocok bagi kantong yang cekak, selain lokasinya cukup strategis berada di jantung Kota Ho Chi Minh. Anda bisa mendapatkan penginapan yang menawarkan harga mulai dari Rp 50.000 per malam. History Museum, War Remnants Museum, Giac Vien Pagoda, Museum of Ho Chi Minh City, Mekong Delta, Notre Dame Cathedral, dan Ben Thanh Market merupakan sebagian kecil dari daya tarik yang ditawarkan di Ho Chi Minh.
Meski Ho Chi Minh tidak seindah daerah-daerah di Vietnam bagian utara, di kota ini wisatawan cukup mudah untuk berkeliling mengunjungi museum, pagoda, atau tempat bersejarah serta pasar tradisional yang memiliki daya tarik tersendiri. Asal tahu saja, kota ini relatif aman bagi para pelancong. Anda tak perlu khawatir berkeliling kota kendati pada malam hari.
Salah satu tempat yang layak dikunjungi adalah Notre Dame Cathedral. Bangunan yang dirancang pada pertengahan tahun 1870 oleh arsitektur dari Perancis, Jules Bourard, itu memiliki dua menara lonceng dengan ketinggian 187 meter. Dari kejauhan, landmark itu seakan mengukuhkan diri sebagai bangunan elok yang berdiri selama beberapa dekade. Pada tahun 2005, para peziarah berbondong-bondong mengunjungi katedral ini. Mereka berkumpul di sekitar patung Bunda Maria karena konon patung itu secara ajaib mengeluarkan air mata.
Jika ingin menikmati suasana keindahan alam Ho Chi Minh, Anda patut menyambangi Mekong Delta. Di sini kita bisa menyusuri sungai dan kanal menggunakan sampan serta menyaksikan pasar terapung di sepanjang perjalanan. Tak hanya itu, kita juga disuguhi keindahan hamparan persawahan di pinggir sungai.
Kota sejarah
Bertolak dari Ho Chi Minh, saatnya mencoba pengalaman lain di Kota Hoi An. Jika di Ho Chi Minh Anda menikmati suasana perkotaan, suasana kota tua dengan arsitektur kuno akan kita rasakan begitu menginjakkan kaki di Hoi An. Mengunjungi kota ini kita serasa berada pada masa beberapa abad silam. Dahulu Hoi An merupakan salah satu pelabuhan terbaik di Asia Tenggara. Tak heran jika pada tahun 1999 UNESCO menobatkan Hoi An sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Kota tua Hoi An menjadi tempat yang menyenangkan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Kita akan sangat jarang bahkan tidak pernah melihat motor dan mobil melintas di jalan-jalan kota tua Hoi An. Saat bulan purnama merupakan waktu terindah menyusuri kota tua Hoi An. Sembari menyeruput secangkir teh Vietnam di kafe, kita bisa menikmati kota tua Hoi An berubah menjadi tanah magis yang berhiaskan lampion sutra berwarna-warni. Lantunan lagu tradisional, melihat tarian, dan bocah-bocah memainkan Hacky Sack di jalanan akrab kita temukan di kota ini.
Selain terkenal dengan bangunan bersejarah, seperti The Japanese Covered Bridge yang menjadi ikon Hoi An, Chuc Thanh Pagoda, dan Museum of Folklore, Hoi An terkenal dengan industri konfeksi rumahan. Lebih dari 300 industri konfeksi dapat Anda jumpai di kota ini.
Puas menikmati indahnya Hoi An, tujuan wisata selanjutnya adalah Kota Hue. Perjalanan dari Hoi An menuju Hue ditempuh sekitar empat jam menggunakan bus. Harga tiket bus terbilang cukup murah. Dengan uang sekitar Rp 40.000, Anda bisa menikmati kenyamanan bus yang dilengkapi fasilitas tempat tidur. Menjelajahi Kota Hue yang dibelah oleh Sungai Perfume, kita melihat berbagai keunikan peninggalan kerajaan, makam raja, pagoda, dan kuil.
Pada masa pemerintahan raja-raja Nguyen, kehidupan di tepi utara Hue menjadi sangat vital. Di sana terdapat The Forbidden Purple City, tempat raja-raja Nguyen menjalankan pemerintahan. Yang menakjubkan, bangunan kota kekaisaran yang dikelilingi oleh Benteng Hue itu masih utuh hingga sekarang.
Kota sepeda
Lokasi menarik lainnya adalah Thien Mu Pagoda, Dieu De National Pagoda, dan Makam Raja Khai Dinh. Menyusuri Sungai Perfume mengunakan perahu wisata juga bisa menjadi pengalaman unik yang patut dicoba. Dengan perahu wisata ini, kita akan diajak mengunjungi beberapa lokasi, seperti Thien Mu Pagoda dan beberapa makam raja. Mengelilingi Hue dengan menggunakan sepeda menjadi alternatif pilihan yang menyenangkan. Jangan khawatir, di Vietnam aktivitas bersepeda masih jamak kita temui. Hampir sebagian besar masyarakat Vietnam masih menggunakan moda transportasi ini. Tarif sewanya pun murah, sekitar Rp 10.000 per hari.
Kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi bagian utara Vietnam. Boleh jadi di sinilah puncak perjalanan Anda selama menjelajahi Vietnam. Lokasi ternama seperti Halong Bay, Cat Bay Island, hingga dahsyatnya kehidupan masyarakat pegunungan di Sa Pa laksana magnet bagi semua pelancong. Mengunjungi Halong Bay kita akan diajak menyaksikan keindahan pemandangan paling mengesankan, puncak batu kapur terjal dan hutan tropis yang luas, serta panorama goa-goa dan air terjun yang indah. Tidak diragukan lagi menyambangi Halong Bay akan menjadi pengalaman paling memikat.
Bagi Anda pencinta treking, jangan lewatkan untuk mengunjungi Sa Pa. Wilayah yang terletak di kaki Gunung Fansipan ini tak hanya menawarkan keindahan panorama pegunungan serta areal persawahan terasering, tetapi juga keunikan kehidupan suku pegunungan. Menyaksikan kehidupan suku pegunungan di Vietnam dengan balutan pakaian tradisional yang berwarna-warni menjadi pengalaman memukau.
Jika memungkinkan, cobalah untuk mengunjungi Sa Pa selama sepekan. Anda akan merasa lebih intim ketika suasana di Sa Pa tidak terlalu padat. Orang akan berduyun-duyun mengunjungi Sa Pa untuk pasar Sabtu. Menyaksikan uniknya suku pegunungan berkumpul di pusat kota Sa Pa yang menjajakan berbagai kerajinan pada hari Sabtu adalah salah satu alasan kedatangan para pelancong.
Tiba di Kota Ho Chi Minh, cobalah singgah di Pham Ngu Lao. Kawasan yang berada di distrik 1 dari 16 urban distrik di Kota Ho Chi Minh adalah favorit bagi para backpacker. Di sini terdapat berbagai pilihan akomodasi dan tempat makan yang cocok bagi kantong yang cekak, selain lokasinya cukup strategis berada di jantung Kota Ho Chi Minh. Anda bisa mendapatkan penginapan yang menawarkan harga mulai dari Rp 50.000 per malam. History Museum, War Remnants Museum, Giac Vien Pagoda, Museum of Ho Chi Minh City, Mekong Delta, Notre Dame Cathedral, dan Ben Thanh Market merupakan sebagian kecil dari daya tarik yang ditawarkan di Ho Chi Minh.
Meski Ho Chi Minh tidak seindah daerah-daerah di Vietnam bagian utara, di kota ini wisatawan cukup mudah untuk berkeliling mengunjungi museum, pagoda, atau tempat bersejarah serta pasar tradisional yang memiliki daya tarik tersendiri. Asal tahu saja, kota ini relatif aman bagi para pelancong. Anda tak perlu khawatir berkeliling kota kendati pada malam hari.
Salah satu tempat yang layak dikunjungi adalah Notre Dame Cathedral. Bangunan yang dirancang pada pertengahan tahun 1870 oleh arsitektur dari Perancis, Jules Bourard, itu memiliki dua menara lonceng dengan ketinggian 187 meter. Dari kejauhan, landmark itu seakan mengukuhkan diri sebagai bangunan elok yang berdiri selama beberapa dekade. Pada tahun 2005, para peziarah berbondong-bondong mengunjungi katedral ini. Mereka berkumpul di sekitar patung Bunda Maria karena konon patung itu secara ajaib mengeluarkan air mata.
Jika ingin menikmati suasana keindahan alam Ho Chi Minh, Anda patut menyambangi Mekong Delta. Di sini kita bisa menyusuri sungai dan kanal menggunakan sampan serta menyaksikan pasar terapung di sepanjang perjalanan. Tak hanya itu, kita juga disuguhi keindahan hamparan persawahan di pinggir sungai.
Kota sejarah
Bertolak dari Ho Chi Minh, saatnya mencoba pengalaman lain di Kota Hoi An. Jika di Ho Chi Minh Anda menikmati suasana perkotaan, suasana kota tua dengan arsitektur kuno akan kita rasakan begitu menginjakkan kaki di Hoi An. Mengunjungi kota ini kita serasa berada pada masa beberapa abad silam. Dahulu Hoi An merupakan salah satu pelabuhan terbaik di Asia Tenggara. Tak heran jika pada tahun 1999 UNESCO menobatkan Hoi An sebagai salah satu warisan budaya dunia.
Kota tua Hoi An menjadi tempat yang menyenangkan bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Kita akan sangat jarang bahkan tidak pernah melihat motor dan mobil melintas di jalan-jalan kota tua Hoi An. Saat bulan purnama merupakan waktu terindah menyusuri kota tua Hoi An. Sembari menyeruput secangkir teh Vietnam di kafe, kita bisa menikmati kota tua Hoi An berubah menjadi tanah magis yang berhiaskan lampion sutra berwarna-warni. Lantunan lagu tradisional, melihat tarian, dan bocah-bocah memainkan Hacky Sack di jalanan akrab kita temukan di kota ini.
Selain terkenal dengan bangunan bersejarah, seperti The Japanese Covered Bridge yang menjadi ikon Hoi An, Chuc Thanh Pagoda, dan Museum of Folklore, Hoi An terkenal dengan industri konfeksi rumahan. Lebih dari 300 industri konfeksi dapat Anda jumpai di kota ini.
Puas menikmati indahnya Hoi An, tujuan wisata selanjutnya adalah Kota Hue. Perjalanan dari Hoi An menuju Hue ditempuh sekitar empat jam menggunakan bus. Harga tiket bus terbilang cukup murah. Dengan uang sekitar Rp 40.000, Anda bisa menikmati kenyamanan bus yang dilengkapi fasilitas tempat tidur. Menjelajahi Kota Hue yang dibelah oleh Sungai Perfume, kita melihat berbagai keunikan peninggalan kerajaan, makam raja, pagoda, dan kuil.
Pada masa pemerintahan raja-raja Nguyen, kehidupan di tepi utara Hue menjadi sangat vital. Di sana terdapat The Forbidden Purple City, tempat raja-raja Nguyen menjalankan pemerintahan. Yang menakjubkan, bangunan kota kekaisaran yang dikelilingi oleh Benteng Hue itu masih utuh hingga sekarang.
Kota sepeda
Lokasi menarik lainnya adalah Thien Mu Pagoda, Dieu De National Pagoda, dan Makam Raja Khai Dinh. Menyusuri Sungai Perfume mengunakan perahu wisata juga bisa menjadi pengalaman unik yang patut dicoba. Dengan perahu wisata ini, kita akan diajak mengunjungi beberapa lokasi, seperti Thien Mu Pagoda dan beberapa makam raja. Mengelilingi Hue dengan menggunakan sepeda menjadi alternatif pilihan yang menyenangkan. Jangan khawatir, di Vietnam aktivitas bersepeda masih jamak kita temui. Hampir sebagian besar masyarakat Vietnam masih menggunakan moda transportasi ini. Tarif sewanya pun murah, sekitar Rp 10.000 per hari.
Kurang lengkap rasanya jika tidak mengunjungi bagian utara Vietnam. Boleh jadi di sinilah puncak perjalanan Anda selama menjelajahi Vietnam. Lokasi ternama seperti Halong Bay, Cat Bay Island, hingga dahsyatnya kehidupan masyarakat pegunungan di Sa Pa laksana magnet bagi semua pelancong. Mengunjungi Halong Bay kita akan diajak menyaksikan keindahan pemandangan paling mengesankan, puncak batu kapur terjal dan hutan tropis yang luas, serta panorama goa-goa dan air terjun yang indah. Tidak diragukan lagi menyambangi Halong Bay akan menjadi pengalaman paling memikat.
Bagi Anda pencinta treking, jangan lewatkan untuk mengunjungi Sa Pa. Wilayah yang terletak di kaki Gunung Fansipan ini tak hanya menawarkan keindahan panorama pegunungan serta areal persawahan terasering, tetapi juga keunikan kehidupan suku pegunungan. Menyaksikan kehidupan suku pegunungan di Vietnam dengan balutan pakaian tradisional yang berwarna-warni menjadi pengalaman memukau.
Jika memungkinkan, cobalah untuk mengunjungi Sa Pa selama sepekan. Anda akan merasa lebih intim ketika suasana di Sa Pa tidak terlalu padat. Orang akan berduyun-duyun mengunjungi Sa Pa untuk pasar Sabtu. Menyaksikan uniknya suku pegunungan berkumpul di pusat kota Sa Pa yang menjajakan berbagai kerajinan pada hari Sabtu adalah salah satu alasan kedatangan para pelancong.
No comments:
Post a Comment